Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan

6 Nov 2019

Ini #ceritaPancasila Menurut Saya

persamuhan nasional 2019

Saya sudah mengetahui Pancasila sejak duduk di bangku kelas satu tingkat Sekolah Dasar. Pancasila selalu dibacakan pada saat upacara bendera yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin pagi. Nah, kalian bisa bayangkan dong sudah begitu lamanya saya mengenal Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia tercinta ini. Sampai sekarang pun, jika ditanya, saya masih ingat urutan sila dan dapat menyebutkan dengan tepat bunyi tiap sila beserta lambangnya.    

Lalu apakah saya secara pribadi sudah mengamalkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari? 

18 Mar 2017

#NoteToSelf: Diingatkan untuk Bersyukur!

Malam minggu sendirian T_T. Dari pada baper mending kita nulis ajaaah. Aseeek! Bener kaaaan? Xixixixi.

Kali ini saya ingin berbagi sebuah pelajaran hidup yang saya dapatkan dari sebuah peristiwa. Peristiwa ini sebenarnya sudah lewat beberapa minggu yang lalu. Awalnya saya tidak terpikir untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Tetapi dari peristiwa tersebut saya mendapatkan “sesuatu”. Dan berhubung saya bukan tipe orang yang memiliki kemampuan mengingat yang baik. Ya, saya tidak ingin peristiwa itu berlalu begitu saja. Saya merasa perlu untuk menuliskan agar saya bisa terus mengingatnya.

16 Jul 2016

Baymax, Robot Yang Menginspirasi



It is okay to cry. Crying is natural response to pain.

 Ada yang tahu quote milik siapakah ini? Yups, Baymax! Salah satu tokoh yang ada pada film super hero yang berjudul Big Hero 6. Sebenarnya film ini sudah lama dirilis Walt Disney, kalau tidak salah di tahun 2014. Tetapi karena di Liwa, tempat tinggal saya memang belum ada satu pun bioskop. Hiks! Jadi untuk urusan film, selalu ketinggalan, deh. Untuk tahu ada info film, saya rajin mengintip salah satu rak sebuah mini market, yang kebetulan menjual VCD film-film Indonesia maupun mancanegara. Masih bersyukur, walau filmnya sudah termasuk kategori kadaluarsa. Seperti film Big Hero 6 ini, baru muncul di Liwa sekitar akhir tahun 2015. Telat banget, kan? Saat menontonnya, saya sempat menitikkan air mata. Ada beberapa adegan yang mengharukan di sana. Kalau belum nonton, rugi deh. Ada beberapa pesan moral yang bisa dipetik dari film ini.

15 Jul 2016

Jangan Bingung Memilih SMA atau SMK




Saat jaman saya sekolah dulu, siswa Sekolah Kejuruan dianggap tidak keren, bloon, buangan, badung, tukang tawuran dan sederet anggapan negatif lainnya. Dan jeleknya, saya pun ikutan “terkontaminasi” dengan anggapan tersebut. Hal tersebut diperkuat dengan kabar miring yang kerap saya dengar tentang perkelahian yang terjadi di sebuah Sekolah Kejuruan. Kebetulan rumah saya berdekatan dengan sebuah STM. Memang sering terjadi perkelahian, terutama antar siswa sekolah itu sendiri. Kalau sudah saling serang, tidak salah-salah, segala jenis benda tajam bisa keluar. Ngeri!

13 Jul 2016

Saya dan Lebaran



Hai!

Akhirnya kembali lagi setelah sempat libur nulis karena kebawa suasana libur Lebaran. Bicara tentang Lebaran, tentu banyak hal menarik dibalik hari besar keagamaan umat Muslim ini. Ya, Lebaran momen yang paling ditunggu oleh umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Kenapa? Lebaran merupakan hari kemenangan setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa. Tidak saja menahan lapar dan haus, namun yang terpenting tentu saja menahan diri untuk melakukan hal-hal buruk. Memperbaiki tingkah laku, perkataan maupun pikiran.

28 Jun 2016

Nasi Goreng Cinta



Haiii…

Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat.

Kemarin terasa sedikit spesial. Ada apaan, sih? *penasaran*. Saya masak nasi goreng! Ya, menurut saya spesial karena memang sangaaat jarang masak bahkan bisa dihitung dengan jari. Di rumah, adik yang bertugas memasak. Sedangkan saya bertugas mencuci peralatan masak dan makan a.k.a nyuci piring. Sebenarnya gak sengaja, kebetulan adik memang hobi mencoba resep-resep baru yang didapatnya dari internet. Saya paling suka bagian icip-icip.

19 Jun 2016

Quote #1



Saya lagi senang-senangnya belajar membuat quote. Ada yang memang saya tulisan sendiri dan juga ada yang berupa kutipan. Setelah itu, share di akun sosial media yang saya miliki. Facebook, twitter dan instagram. Kenapa? Ngga ada alasan khusus, sih. Melalui akun sosial tersebut, saya ingin berbagi semangat kepada teman-teman. Terkadang saya merasa sedih, membaca status-status di akun media sosial yang isinya lebih banyak mencela, mengumpat, pamer kekayaan, bahkan ada juga yang terang-terangan mengumbar hal yang bersifat sangat pribadi, seperti permasalahan dalam rumah tangga. Padahal seharusnya hal tersebut tidak perlu dilakukan. Tak sepantasnya orang di seluruh dunia maya mengetahui kalau kita sedang dalam keadaan terpuruk. Iya, kalau ada yang tulus memberi dukungan. Bagaimana jika sebaliknya, justru memberikan cibiran. Hidup akan semakin terasa berat. Yuks, lebih bijaksana dalam bersosial media!

23 Mar 2016

Belajar Menghargai


Pernahkah teman-teman makan di resto, kafe, warung mie atau warteg yang rasa makanannya enak namun suasananya ngga menyenangkan? Saya pernah mengalami. Bahkan dua kali. Pengalaman yang sangat ngga menyenangkan. Beberapa waktu yang lalu, saya dan adik makan di sebuah warung mie yang beada dekat dengan rumah. Saya memesan mie goreng dan adik memesan mie ayam. Sebenarnya ini bukan kunjungan pertama kami. Sudah pernah ada kunjungan-kunjungan sebelumnya. Secara rasa, makanannya memang enaaak! Rasanya pas di lidah. Yummy! Tapi ada sedikit gangguan yang membuat kami merasa ngga nyaman.

18 Mar 2016

Berharganya Sebuah Kepercayaan



Hari Rabu yang lalu, setelah selesai mengajar bimbel. Salah satu orang tua murid mendatangi saya (sebut saja Adit).

“Kak, anak saya sudah selesai belajarnya?”
“Sudah. Bahkan anak bapak sudah pulang 15 menit yang lalu,” ujar saya.
“Tapi belum sampai di rumah, lho. Ngga biasanya. Jadi saya jemput.” 

16 Mar 2016

Block Mental Itu Bernama Malas (part 2)


Berubah untuk hidup lebih baik. Sebuah kata sederhana tetapi kaya makna. Dan sulit untuk dilakukan. Di awal tahun 2016 ini, mungkin ada diantara teman-teman yang menyusun goal. Termasuk saya. Kenapa? Karena saya ngga ingin hidup saya lewat begitu saja seperti tahun-tahun lalu. Datar. Hambar. Tak ada tujuan yang ingin dicapai. Bangun. Beraktivitas. Lalu tidur. Selalu begitu. Di akhir di tahun 2015 lalu, saya melakukan perenungan. Muncul pertanyaan dalam hati, “di usia sekarang ini apa yang telah saya capai?” Belum ada. Apa tujuan hidup saya? Apa yang ingin saya capai? Pertanyaan itu selalu mengusik.

Akhirnya saya mengambil keputusan, saya mau BERUBAH *bukan jadi Power Rangers, lho.* Hahahaha. Hidup saya harus ada tujuan. Saya lalu teringat dengan impian saya sejak kecil, menjadi seorang penulis. Impian yang sudah lama dilupakan. Impian yang hanya menjadi mimpi belaka karena ngga ada tindakan apapun untuk mewujudkannya. Impian yang tertimbun dan larut dalam rutinitas. Ibarat sebuah baju di lemari, impian itu berada di tumpukan paling bawah. Terlupakan. Saya pun memantapkan diri untuk mewujudkan mimpi saya menjadi penulis. Lalu apa yang harus saya lakukan? Saya pun mulai menulis setiap hari. Berlatih, berlatih dan berlatih menulis. Hanya begitu saja? Lalu mendapat ilmu kepenulisan dari mana? Untuk menghasilkan tulisan berkualitas tentunya membutuhkan bantuan orang yang berkompeten. Saya pun bergabung dengan komunitas menulis. Tak hanya ilmu, saya juga mendapat suntikan semangat. Saya akui, semangat menulis masih naik turun. Saya perlu teman-teman yang membantu mengingatkan. Kita juga perlu orang lain untuk membantu mewujudkan impian.  

Kita ketahui bersama, hidup ini hanya sekali. Bukan film, yang dapat diputar ulang jika kita ingin menontonnya lagi. Bukan juga game, saat game over kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki permainan. Ya, hidup ini berharga. Terlalu singkat untuk dilewatkan begitu saja. Tanpa disadari, tiba-tiba kita sudah mendekati penghujung hidup.

Ayo segera berubah! Santai aja. Masih muda ini. Hidup masih panjang. Yakin? Ingat, usia itu mutlak rahasia Sang Pemilik Kehidupan. Kita ngga pernah tahu berapa lama lagi bisa menjalani kehidupan di dunia ini. Yuk, berbenah diri. Ada satu sifat yang sering menghalangi sesorang untuk berubah. Sifat MALAS. Segera usir jauh-jauh sifat malas *hush … hush … hush … sana.*

Masih pikir-pikir untuk melakukan perubahan? Boleh. Tapi jangan terlalu lama, ya. Waktu ngga bisa menunggu, lho. Ngga mau dong memutuskan berubah saat rambut mulai memutih. Iya kalau masih ada kesempatan, kalau ngga?   

Yippee!!!
rOMa Pakpahan  

15 Mar 2016

Block Mental Itu Bernama Malas (part 1)



Kata siapa belajar itu hanya untuk kaum muda saja? Belajar itu wajib dilakukan sepanjang masa. Selama kehidupan ini berlangsung, selama itu pula kita belajar. Belajar yang dimaksud tidak terbatas seperti di sekolah. Luas pengertiannya. Bisa belajar apa saja.

3 Mar 2016

Jangan Buang Kesempatan



Hari ini, saya ada jadwal bimbel kelas pagi. Sambil menunggu adik-adik datang, saya menyempatkan diri untuk mengecek hape. Ada beberapa notifikasi pesan yang masuk. Salah satunya dari mas Ibnu Basyier. Pada tanggal 1 Maret, beliau mengirim pesan kepada saya melalui WhatsApp untuk mendaftar menjadi anggota gerakan ODOP batch 2. Namun sayang sekali, pendaftaran telah ditutup. Karena yang mendaftar ternyata bejibun. Sedangkan target peserta maksimal 100 orang saja. Luar biasa antusiasme teman-teman yang ingin bergabung. Ngga nyangka. Saya baru mengetahui, ternyata kegiatan menulis banyak diminati. Lalu kenapa dibatasi?

24 Feb 2016

Ayo Kurangi Sampah Plastik

www.romapakpahan.blogspot.co.id
DIET. Bagi kebanyakan kaum wanita kata ini merupakan salah satu kata “keramat”. Diet dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal. Banyak cara yang dilakukan. Mulai dari cara instan hingga cara sehat. Bagi kaum wanita berkantung tebal, mereka rela untuk menginvestasikan pundi-pundi rupiah demi tubuh yang indah bak seorang model. 

Bicara tentang diet, akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah diet kantung plastik. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi sampah plastik. Menurut penelitian, untuk mengurai sampah plastik dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun. Ehm. Lama sekali, ya. Bisa-bisa kita akan mewariskan sampah pada anak cucu kelaknya. Dimana-mana terdapat gunungan sampah dan aromanya yang begitu menusuk hidung. Sungguh miris membayangkannya. Sebelum hal tersebut terjadi apa yang harus kita lakukan?

Ada beberapa hal yang mungkin bisa membantu, yaitu :

      1. Pisahkan sampah
Kita dapat memilah sampah sesuai dengan jenis. Sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik, contohnya kulit buah-buahan, sisa makanan yang telah basi, dedaunan. Sedangkan sampah non organik, contohnya bungkus deterjen, bungkus, mie instan, botol air minum kemasan. Untuk sampah organik, kita dapat melakukan daur ulang dengan mengolahnya menjadi pupuk (kompos). Pupuk tersebut dapat digunakan untuk menyuburkan koleksi tanaman kita. Sampah berkurang, tanaman tumbuh subur dan tentnunya menghemat pengeluaran. Karena tidak perlu mengeluarkan rupiah untuk membeli pupuk kimia. Mantap, kan? Lalu bagaimana dengan sampah non organik? Jika kita ingin mendapatkan penghasilan tambahan, sampah tersebut dapat diolah menjadi kerajinan tangan. Kita bisa dengan mudah memperoleh tutorialnya dari buku, majalah dan internet. Sampah berkurang, pundi-pundi rupiah bertambah. Mau? Ayo segera cari tahu caranya, ya.

      2. Membawa tas / plastik sendiri saat berbelanja
Saat berbelanja baik di pasar tradisional maupun pasar modern, kita pasti membutuhkan plastik sebagai wadah barang belanjaan. Pengalaman saya pribadi, saat berbelanja di mini market, kasirnya begitu “royal” dengan kantung plastik. Hal itu membuat kantung plastik di rumah menumpuk. Bingung mau diapakan. Pilihan terakhir, ya, dibuang. Ngga kebayang berapa tinggi timbunan plastik yang dihasilkan jika dikumpulkan dari tiap-tiap rumah. Untuk menguranginya, terkadang saya menolak jika barang yang saya beli hanya sedikit. Saya bisa menyimpannya di kantung jaket. Tetapi bagaimana jika barang belanjaan kita cukup banyak? Bawa saja kantung plastik sendiri dari rumah. Bisa juga memakai tote bag, supaya terlihat lebih trendi. Sekarang banyak tersedia tote bag dengan motif-motif lucu. Bahkan saya pernah mendengar, ada seorang ibu yang berbelanja dengan membawa tas ransel. Luarbiasa!   

      3. Membawa bekal
Ada baiknya ke kantor membawa bekal dari rumah. Selain sehat, juga mengurangi sampah. Kok bisa? Coba hitung berapa banyak sampah yang disumbangkan dari pembungkus nasi padang, menu makan siang favorit kita. Sehari, seminggu, sebulan, setahun. Lama-lama menjadi gunungan sampah.  
     
      4. Menyediakan wadah saat membeli makanan
Bangun kesiangan, tidak sempat memasak untuk bekal ke kantor? Bukan alasan. Kita bisa membawa wadah dari rumah. Saat tiba makan siang, ingatkan mas OB untuk membawa wadah yang telah kita sediakan. Selain untuk mengurangi sampah, baik juga untuk kesehatan. Karena kita tidak tahu bahaya apa yang mengancam dibalik plastik pembungkus makanan. Apakah kita yakin plastik pembungkus makanan terbuat  food grade?

Nah, itu beberapa cara yang bisa dilakukan. Semoga bermanfaat. Mungkin ada diantara teman-teman yang ingin menambahkan? Jangan ragu-ragu. Tuliskan saja di kolom komentar. Terima kasih.  


Yippee!!!
rOMa Pakpahan

Show Must Go On

sumber: www.okleoo.blogspot.com

Saat duniamu mulai pudar dan kau merasa hilang. (Sayap Pelindungmu – Overtunes)

Seberat apapun tantangan yang menghadang. Hidup tetap harus berjalan. Tantangan tercipta untuk dihadapi bukan diratapi. Semakin kita meratapi masalah yang sedang dihadapi, justru kita makin tenggelam dalam lautan masalah. Dan akhirnya kita sulit untuk berenang menuju permukaan. Tak salah jika kita mendapat status baru, yaitu pecundang. Jangan sampai kita mendapat julukan itu. Hidup ini terlalu berharga untuk disia-siakan. Kesempatan hidup hanya sekali. Bukan seperti permainan. Jika game over, kita masih memiliki kesempatan untuk memulai dari awal lagi.

Setiap orang di dunia ini pasti memiliki masalah. Tergantung bagaimana cara kita menghadapinya. Karena hidup ini pilihan. Kita sendiri yang menentukan. Ingin bangkit atau tetap berada di lautan masalah. Tak seorang pun bisa membantu jika dalam diri kita sendiri tidak ada keinginan untuk bangkit. Keluarga, sahabat, mereka hanya sebagai pengingat saja. Sedangkan kita yang berperan utama untuk menentukan pilihan.

Ada sebuah ilustrasi,

Dalam suatu pertunjukkan teater terdapat seorang pemain baru pertama kali tampil. Orang tersebut telah berusaha keras berlatih agar bisa tampil maksimal. Namun perasaannya kacau saat menunggu gilirannya untuk menunjukkan kebolehannya dalam berseni peran. Keringat dingin bercampur gugup. Tibalah bagi dia untuk tampil di panggung. Apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Semua dialog yang telah dipelajarinya tiba-tiba lenyap. Blank. Ia tidak mengingat sama sekali apa yang akan diucapkan. Di tengah kepanikan itu, dari balik layar, pelatihnya menyerukan “show must go on.” Ia menenangkan diri sejenak. Seketika perasaan gugup yang menghantui pun sirna. Dan ia berhasil memainkan perannya dengan baik.

Dalam hidup ini, selalu ada saja hal baru yang kita hadapi. Banyak kejutan-kejutan yang membuat kita blank dan tidak dapat berpikir jernih. Yang pertama harus kita lakukan yaitu, TENANG. Dengan demikian, otak kita pun mampu berpikir dengan baik. Sehingga kita tidak salah menentukan pilihan dalam menghadapi tantangan yang menghadang. Saat duniamu mulai pudar dan kau merasa hilang, ingat show must go on!



Yippee!!!
rOMa Pakpahan            

22 Feb 2016

STOP BULLYING


www.romapakpahan.blogspot.co.id

Akhir-akhir ini bullying menjadi bahan pembiacaraan yang hangat di tengah masyarakat. Bullying adalah perlakuan tidak menyenangkan dalam bentuk penindasan, intimidasi kepada orang lain.

Ada 3 jenis bullying :
       1. Bullying fisik
 Adanya kekerasan fisik kepada korbannya, seperti memukul, menampar, menarik rambut.
       2. Bullying verbal
Kekerasan dalam bentuk verbal, seperti membentak, mencemooh.
       3. Bullying sosial
Sahah satu contohnya adalah mengucilkan.

Bullying bisa terjadi mana saja.

1. Di lingkungan di sekolah. Bisa datang dari teman-teman maupun para guru. Saat siswanya kesulitan dalam menerima pelajaran, tak jarang guru memberi label anak bodoh. Hal tersebut memberi efek semakin menurunnnya prestasi karena hilangnya semangat belajar. Tertanam dalam diri anak bahwa dirinya memang bodoh. Sehingga ada anggapan percuma belajar, toh saya bodoh.   

2. Dalam lingkungan bermain, anak yang lemah sering menjadi korban bullying. Dijadikan sebagai “anak buah” oleh teman yang memiliki power. Misalnya, si anak orang kaya dengan seenaknya menindas si miskin. Merasa memiliki kekuatan, sehingga dengan mudahnya memerintah teman-teman untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Termasuk mengerjakan peer untuknya.       

3. Bahkan dalam lingkungan keluarga sering terjadi secara tak sadar orang tua membully anak. Saat anak melakukan kesalahan, tanpa pikir panjang  orang tua langsung membentak. Tahu tidak, bentakan itu member efek buruk bagi perkembangan anak. Jika anak sering dibentak, maka akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan pendendam.

Mari kita ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi tumbuh kembang anak. Mereka lah generasi harapan bangsa. Jangan rusak masa depan mereka.
So, segera STOP BULLYING. Kapan? Ya, SEKARANG!  




Yippee!!!
rOMa Pakpahan

2 Feb 2016

Perlu Jadi Perhatian Sebelum Berkendara



Selamat siaaaang… *masih semangat*

Hari ini saya mau berbagi cerita masih pengalaman seputar kendaraan. Saat sedang santai di depan laptop, ketak ketik. Tiba-tiba muncul salah seorang saudari. Tumben pagi-pagi batin saya. Ternyata karena menunggu jemputan. Dia bercerita kalau ban motornya bocor, kebetulan memakai ban tubeless.  Sudah mampir ke beberapa tukang tambal ban, tapi sayangnya si abang tukang tambal ngga menyediakan fasilitas tambal ban tubeless. Ada sih, tetapi jauh dan ngga mungkin dia menggiring motor sendirian. Beraaaat.

Saya juga sering bepergian dengan motor. Mau berbagi tips nih: 

      1. Cek terlebih dahulu kendaraan
Penting banget nih. Sebelum bepergian, ada baiknya dicek terlebih dahulu kendaraan. Terutama ban kempes dan bensin. Jangan sampai tiba-tiba motor mogok karena kehabisan bahan bakar. Iya kalau ada penjual bensin di sekitar TKP. Kalau tidak? *sedih yang tak berujung*.

      2. Pakai Helm
Ini ngga kalah penting. Setiap bepergian mengendarai motor, wajib memakai helm. Teman-teman di sekitar tempat tinggal saya, memakai helm kalau sedang musim razia saja. Karena takut ditilang. Hihihihi. Saya sering ditertawakan kalau memakai helm apalagi jika hanya jarak dekat. Padahal para pengendara motor dianjurkan memakai untuk menjaga keselamatan, terutama bagian kepala. Meminimalisir resiko jika terjadi kecelakaan. Kita tidak tahu apa yang terjadi di sepanjang perjalanan. Setuju, kan?  

      3. Bawa kelengkapan surat
Sama seperti helm. STNK dan SIM wajib kita bawa agar perjalanan lancar. Ngga mau kan perjalanan terhambat jika di depan sedang ada razia. Waktu tersita karena harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pak polisi.

      4. Sedia jas hujan
Masih ingat dong, dengan kata bijak sedia payung sebelum hujan, ini berlaku juga bagi pengendara motor tapi jangan bawa payung, lo. Jas hujan lebih tepat. Ngga mau kan, lagi asyik menikmati perjalanan. Terus tiba-tiba hujan turun. Ngga bawa jas hujan. So, terpaksa cari tempat berteduh. Buang-buang waktu deh.

      5. Bawa minum
Bagi kita yang akan berkendara apalagi dengan jarak tempuh cukup jauh, ada baik membawa minum. Jadi kita tidak perlu berhenti di warung untuk membeli minum kemasan. Lumayan kan tuk menghemat isi dompet. Hihihihi.   

Sudah tahu kan apa saja yang perlu diperhatikan sebelum bepergian dengan motor? Inga inga, ting!





Yippee!!!
rOMa Pakpahan