13 Jul 2016

Saya dan Lebaran



Hai!

Akhirnya kembali lagi setelah sempat libur nulis karena kebawa suasana libur Lebaran. Bicara tentang Lebaran, tentu banyak hal menarik dibalik hari besar keagamaan umat Muslim ini. Ya, Lebaran momen yang paling ditunggu oleh umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Kenapa? Lebaran merupakan hari kemenangan setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa. Tidak saja menahan lapar dan haus, namun yang terpenting tentu saja menahan diri untuk melakukan hal-hal buruk. Memperbaiki tingkah laku, perkataan maupun pikiran.


Saya memang tidak merayakan Lebaran. Namun saya memiliki tetangga, sahabat, maupun saudara yang merayakan Lebaran. Kejadian yang paling saya ingat yaitu, teman maupun tetangga datang ke rumah berbagi kue Lebaran. Hal itu, membuat saya dekat dengan suasana Lebaran. Jika mendengar kata Lebaran, ada beberapa hal yang langsung muncul dalam pikiran saya. Penasaran apa saja?  


MUDIK
Mudik atau pulang kampung sudah menjadi tradisi menjelang hari Lebaran. Sebagian besar perantau yang tersebar di kota-kota bahkan ada juga yang berada di luar negeri. Semuanya tidak ketinggalan untuk mengunjungi keluarga di kampung halaman. Pada kesempatan mudik, biasanya digunakan untuk mempererat tali persaudaraan dengan keluarga besar, kerabat maupun tetangga di kampung. Momen spesial ini hanya satu tahun sekali terjadi. Dan terasa begitu nikmat. Bagaimana tidak, sebab bisa berkumpul dengan sanak saudara setelah sebelas bulan “tenggelam” dalam rutinitas pekerjaan yang tak kunjung ada habis. Terutama bagi perantau yang berada di kota-kota besar, seperti Jakarta. Mungkin waktu 24 jam masih terasa kurang untuk menyelesaikan pekerjaan, apalagi untuk kumpul bersama dengan sanak saudara. Sebisa mungkin tidak melewatkan Lebaran  tanpa mudik. Belum tentu di waktu-waktu yang akan datang bisa berkumpul kembali dengan keluarga, terutama orang tua. Semoga kawan-kawan yang merayakan Lebaran beberapa waktu lalu, dapat merasakan kehangatan suasana Lebaran di tengah-tengah  keluarga tercinta.
   
SALING BERMAAFAN
Setiap manusia tidak luput dari kesalahan. Tanpa disadari, adakalanya melakukan kesalahan kepada orang-orang di sekitar kita. Baik itu, keluarga, tetangga maupun rekan kerja. Hari Lebaran, menjadi saat yang tepat untuk saling bermaafan. Tidak hanya meminta maaf. Tak lupa juga memberi kesempatan kepada orang lain untuk meminta maaf. Segala hal-hal buruk yang terjadi sepanjang kita berinteraksi dengan orang lain, sebaiknya dihapuskan. Dengan saling memaafkan, kehidupan kembali bersih! Siap untuk melangkah menjalani hari-hari depan dengan perasaan nyaman. Ya, tak lagi “dihantui” perasaan bersalah dan juga amarah. Lebaran tak hanya sekedar berbaju baru. Namun yang terutama yaitu, hati yang baru. Bersih!        

TUNJANGAN HARI RAYA (THR)
Lebaran juga identik dengan THR. Siapa saja yang berhak mendapatkan THR? Mulai dari karyawan, buruh sampai asisten rumah tangga pun berhak mendapatkannya. Ya, THR merupakan salah satu bentuk kepedulian pemberi kerja kepada tenaga kerja. Besaran jumlah tergantung dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Ada yang dua kali gaji pokok atau malah hanya berupa bahan-bahan kebutuhan rumah tangga. Seperti beras, gula, susu, teh, roti, sirup. Apapun bentuk dari THR sudah sepatutnya disyukuri.

Bagi penerima THR berupa uang, tentu bisa lebih bermanfaat. Uang tersebut dapat digunakan untuk membeli keperluan menjelang hari Lebaran. Membeli baju baru, khususnya yang telah memiliki anak. Bahkan mungkin ada beberapa orang tua yang telah berjanji, jika anaknya berhasil menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Maka orang tua akan memberikan hadiah spesial, sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan anak karena telah berhasil menjalani hari demi hari untuk berpuasa. Tak harus mahal, setidaknya memberi semangat kepada anak agar semakin giat menjalankan puasa. Sehingga saat dewasa, anak telah terbiasa untuk menunaikan salah satu perintah agamanya.  

Oiya, tidak ada keharusan untuk menghabiskan seluruh uang THR. Mungkin saja ada yang pendapatannya cukup untuk kehidupan sebulan. Sehingga belum bisa menyisihkan untuk ditabung, nah uang THR bisa juga disisihkan sebagian untuk ditabung. Rasanya ini lebih bijaksana dari pada menghabiskannya dalam waktu singkat. Yuk, lebih bijak untuk menggunakan THR. ^^

KETUPAT
Lebaran terasa kurang mantap jika belum ada ketupat. Menu makanan yang satu ini, telah menjadi cirri khas Lebaran. Menu yang mendominasi meja makan sebagian besar orang yang sedang merayakan Lebaran. Bagaimana dengan kamu, kawan?  Ketupat sebenarnya tidak berbeda dengan lontong pada umumnya. Namun yang membuatnya terasa istimewa adalah bentuknya segi empat. Ketupat tidak dihidangkan sendirian, ada menu-menu lain yang menjadi pendampingnya. Tergantung dari selera masing-masing daerah atau keluarga. Ada sayur labu, opor ayam, kalau tak salah ada juga yang menghidangkan rendang sebagai pelengkap serunya menyantap ketupat. Yummy! Ada yang masih punya stok ketupat? Saya mauuu ^_^

NASTAR
Tak hanya makanan berat saja yang dihidangkan pada saat Lebaran. Kue-kue pun tak mau kalah. Mereka pun tampil cantik dan menggoda. Berbagai macam bentuk, warna dan rasa kue tersaji apik. Yup, menunggu untuk disantap setiap tamu yang datang berkunjung. Namun sekian banyak macam kue yang ada, nastar menjadi salah satu kue favorit. Wajib ada di toples! Kue kering berisi nanas. Rasa gurih bercampur dengan manis asam dari nanas, terasa pecah di mulut. Ahaay!

Nah, demikiaan cerita saya dan Lebaran. Bagaimana dengan kamu, kawan? Pasti banyak hal seru dan spesial di momen Lebaran lalu. Boleh dong berbagi cerita di sini. Saya tunggu, ya!


~RP~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)