5 Apr 2017

Hadiah Istimewa Untuk Bapak

Religius. Pekerja keras. Tekun. Senang belajar. Rapi. Kesan ini yang menurut saya mewakili sosok seseorang yang begitu penting bagi saya.  Siapakah gerangan sosok yang sedang saya bicarakan? 

Sosok itu adalaaaaah … BAPAK! 

Cinta pertama keempat anak perempuannya yang cantik-cantik. Kakak, saya dan dua orang adik. Dan akan selalu menjadi laki-laki istimewa dalam hidup kami berempat  sampai kapanpun dan tidak akan pernah tergantikan oleh pria manapun di dunia ini. Tak salah dong, Bapak dinobatkan sebagai pria paling ganteng diantara Mamak dan empat anak perempuan mereka. Hei, kamu yang merasa ganteng, jangan pasang muka dongkol gitu dong. Serius, Bapak emang beneran ganteng loh.

Saya jadi ingat satu kejadian lucu ketika zaman kos dulu. Ceritanya Bapak dan Mamak mau datang ke kosan. Fyi, saya dulu kuliah di kota Salatiga dan keluarga ada di Lampung. Biasa kan anak kos kalau dikunjungi orang tua itu pasti senang pake banget. Diajakin jalan-jalan dan makan enak. Yang pernah kos, pasti tau dong gimana rasanya jauh dari keluarga. Semua serba dihemat. Termasuk dalam hal makan. Soalnya sudah dijatah untuk sebulan. Ya, meski terkadang masih minta tambahan juga ^^


Saya dan Bapak. Banyak yang bilang, wajah saya itu fotokopi Bapak. Mirip banget. (Foto ketika Bapak datang ke Salatiga. Meski suasana santai, Bapak tetap setia dengan celana panjang bahan)

Nah, teman-teman kos yang semuanya perempuan pada penasaran dengan Bapak. Mereka tidak sabar untuk melihat Bapak. Di foto aja ganteng banget. Apalagi aslinya, begitu kata mereka. Sampai ada yang bilang, “aku bersedia jadi ibu tiri kamu”. Buseeeet teman yang satu ini memang gokil banget *tepok jidat*. Dan di hari kedatangan Bapak dan Mamak, teman-teman bilang, lebih keren dari yang di foto. Hmmm … Saya lupa apa reaksi saya ketika itu, marah atau justru senang ya? Kayak artis aja, Bapak punya penggemar. HAHAHA.

Kembali lagi ke pokok. Saya lanjut lagi ya cerita tentang Bapak. Anak mana di dunia ini yang tidak sayang dengan ayah dan ibunya. Mamak adalah perempuan luar biasa yang telah berjuang bahkan mempertaruhkan nyawanya agar saya bisa merasakan kehidupan di dunia ini. Menurut cerita Mamak, diantara keempat putrinya, saat melahirkan saya butuh ekstra perjuangan karena tubuh saya yang cukup besar untuk ukuran bayi pada umumnya. Ketika itu, persalinan caesar belum sepopuler sekarang. Masih sangat jarang rumah bersalin yang menyediakan layanan tersebut. Kalau pun ada, Bapak tidak sanggup untuk membiayai.

Saat itu Bapak hanya bekerja membantu kakek berjualan bawang di pasar sebagai kuli angkut. Tentu pendapatannya tidaklah mencukupi untuk membiayai persalinan caesar yang terbilang mahal pada waktu itu. Bersyukur saat ini, pemerintah sudah menyediakan fasilitas kesehatan yang menanggung biaya persalinan caesar. Bapak dan Mamak tidak mau kehilangan saya. Singkat cerita, lahirlah saya melalui proses persalinan dengan vakum. Dan ketika kondisi Mamak mulai membaik, itu artinya saya dan Mamak sudah boleh pulang. Tetapi … perjuangan Bapak dan Mamak belum selesai. Saya tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang karena kendala biaya. Bapak dikasih tenggat waktu mencari uang untuk menutupi kekurangan biaya persalinan.

Saya tidak pernah tahu bagaimana cara Bapak mendapatkan uang dalam jumlah cukup banyak dalam waktu begitu singkat. Dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pihak rumah bersalin, Bapak berhasil mendapatkan uang sejumlah kekurangan tersebut. Bapak dan Mamak tidak menceritakan bagaimana perjuangan Bapak untuk memperoleh uang tersebut. Tapi yang saya tahu, Bapak dan Mamak menyayangi saya. Terima kasih Bapak dan Mamak telah menjadi orang tua luar biasa untuk kami berempat. Meski sebagai anak, saya jauuuuh dari kategori anak terbaik. Saya menyayangi Bapak sama seperti saya menyayangi Mamak.

Foto Bapak dan Mamak beberapa waktu lalu. Meski mulai menua. Bapak masih tetap ganteng, kaaaan?

Ketika saya kecil, Bapak tidak banyak waktu untuk berkumpul dengan anak-anaknya. Waktu Bapak lebih banyak dihabiskan di ladang. Bapak memang petani. Bapak berangkat pagi dan sampai di rumah sudah hampir gelap. Begitulah kegiatan Bapak sehari-hari. Malam harinya Bapak sering merasa kelelahan. Saya dan adik bergantian memijit kaki Bapak. Terkadang Bapak ketiduran. Kenangan manis masa kecil.  

Sedih-sedihnya udahan ya. Sekarang ganti cerita HEPI, yuk. Ssssst … saya mau kasih hadiah istimewa untuk Bapak. Ih, kok Bapak aja trus Mamak gak di kasih? Begini loh, bukan saya lebih menyayangi salah satu diantara keduanya. Alasannya karena di keluarga, Bapak yang paliiiiiiing jarang dapat hadiah, kado, bingkisan dkk. Hari ulang tahun Bapak memang masih dua bulan lagi sih. Tapi sah-sah aja kan ngasih hadiah meski tidak bertepatan dengan hari spesial. Semoga hadiah kejutan yang saya siapkan, bisa memberi senyum di wajah Bapak yang mulai menua. Tapi masih tetep ganteng. 

Yuk belanja!

Saya bukan orang yang kalau belanja suka keluar masuk toko satu ke toko lainnya untuk mencari barang yang diinginkan. Maunya one stop shopping yang kategori produknya lengkap jadi belanja cukup di satu tempat aja. Trus belanjanya bisa dari mana aja, sambil nyantai di kamar, misalnya. Duh, ini orang banyak amat maunya *plak.


Buat kamu yang penasaran dengan Elevenia

Hei, sekarang kan sudah zaman internet. Ada banyak toko online yang menyediakan berbagai macam barang keperluan yang kita cari. Salah satunya ELEVENIA, yang menawarkan jutaan produk dengan harga terbaik, diskon istimewa, dan promo menarik setiap hari. KLIK. CARI. HEPI. Pernah dengar kan yaaaaaak? Toko online ini memang ingin memberi pengalaman belanja yang bikin HEPI. Saya mau kasih sedikit bocoran. (Jangan) KASIH tau siapa-siapa ya. Ini (BUKAN) rahasia. Jadiiiiiii ... ada yang namanya Elevenia Day, yang jatuh pada tanggal 11 setiap bulannya. Di hari tersebut Elevenia memberikan diskon spesial sebesar 11% untuk semua produk. Nah, untuk kamu yang sudah jadi member, wajib bikin reminder tuh supaya gak kelewat kesempatan langka ini.

Jeng … jeng … jeng …                  

Hadiah yang akan saya berikan untuk Bapak adalaaaaah ...


Kemeja Batik

Bapak itu termasuk tipe pria yang begitu peduli dengan penampilan. Tidak harus mengenakan pakaian mahal dan baru. Bapak dan Mamak bisa dibilang cukup aktif dalam acara di lingkungan adat dan gereja. Kemeja batik sangat cocok dipakai untuk kedua acara tersebut. Batik memberi kesan resmi dan gagah.


Celana Bahan 

Seingat saya, sejak dulu Bapak selalu memilih untuk menggunakan celana panjang bahan. Mulai ke sini, Bapak mau memakai celana jeans. Itu pun liat-liat-liat juga acaranya. Kata Bapak, kalau ingin dihargai orang, maka harus dimulai dari menghargai diri sendiri dulu. Salah satunya bagaimana cara seseorang berpakaian. Pakaian yang dikenakan, harus bisa menyesuaikan dengan acara yang didatangi. Istilah sekarang, jangan salah kostum. Memang kalau untuk urusan penampilan, Bapak top banget deh. Sebagai seorang putri gadis, saya masih kurang peduli penampilan. Masih harus belajar banyak dari Bapak.

Ikat Pinggang


Ikat Pinggang. Benda ini tidak pernah terlupakan. Bapak selalu mengenakan ikat pinggang. Supaya terlihat lebih rapi, begitu kata Bapak.   


Sepatu Pantofel

Meski Bapak bukan orang kantoran yang identik dengan sepatu pantofel, Bapak punya beberapa “koleksi” sepatu. Warna hitam menjadi pilihan utama Bapak. Eh, ada satu sepatu Bapak berwarna cokelat. 


Selain hadiah-hadiah itu, saya mau menuliskan “surat cinta” untuk Bapak. Supaya Bapak semakin HEPI menerima hadiahnya.


Syalom, Bapak.

Terima kasih sudah menjadi Bapak yang luar biasa untuk kakak, aku dan adik-adik, anak-anak Bapak.
Terima kasih untuk semua nasihat yang selalu Bapak ajarkan. Sehingga aku mempunyai petunjuk ketika aku diperhadapkan dalam berbagai masalah kehidupan. Jadilah orang jujur, kata yang selalu Bapak diingkatkan. Dan aku selalu memegang prinsip itu. Bapak benar. Kejujuran itu penting meski terkadang berat untuk dilakukan. Pesan Bapak begitu berharga ketika aku berbaur dengan berbagai macam orang di luar sana.
Terima kasih untuk doa-doa terbaik yang selalu mengiringi tiap langkahku hingga saat ini.
Terima kasih telah mengantarkan aku menuju tangga pendidikan sarjana. Pesan Bapak, belajarlah dengan sungguh-sungguh. Gunakan kesempatan dengan baik. Dulu Bapak ingin sekali masuk perguruan tinggi, tetapi sebagai anak tertua laki-laki, Bapak harus membantu Kakek bekerja untuk mencukupi kehidupan keluarga. Bapak menyimpan rapi keinginan tersebut. Dan Bapak berjanji dalam hati, anak-anak Bapak harus menjadi sarjana. Pesan ini yang menjadi kekuatanku agar tidak menyerah ketika materi kuliah terasa begitu berat.
Tidak akan pernah bisa berhenti aku mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak dan juga Mamak.
Aku sadar tidak akan pernah bisa membalas rasa sayang yang telah kalian berikan kepadaku sejak dalam rahim hingga saat ini. Doaku, semoga Bapak dan Mamak selalu dalam keadaan sehat dan Tuhan memberi umur panjang. Sehingga aku punya kesempatan untuk membuat kalian tersenyum bahagia. Meski sedikit, setidaknya Bapak dan Mamak bisa menyaksikan “hasil” dari segala perjuangan yang telah Bapak dan Mamak berikan kepadaku.
Terima kasih Bapak dan juga Mamak. Aku sayang kalian.




With love,
~RP~

2 komentar:

  1. gaya bapaknya mbak roma di foto pertama keren euyy... tipikal pria humoris :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha ... foto ala-ala film India gituu, gak bisa liat pohon nganggur ^^

      Hapus

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)