15 Sep 2017

Manfaat Hidup Dalam Keberagaman

Menurut kamu apa sih yang membuat pelangi itu indah? Kalau menurut saya sih, karena pelangi terdiri dari beraneka ragam warna a.k.a warna warni. Coba kamu bayangkan kalau pelangi hanya satu warna. Misalnya merah, kuning atau biru saja. Hmmm… saya yakin pelangi gak akan seindah yang terlihat. Hayo, bener apa bener? ^^

Kita tinggal di Indonesia. Sebuah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Sabang di ujung barat dan Marauke di ujung timur. Tentu saja hal itu menjadikan masyarakat Indonesia terdiri dari latar belakang budaya yang beraneka ragam. Masyakarat dengan tingkat keberagaman yang kompleks tersebut dikenal dengan istilah masyarakat multikultural. Nah, setiap budaya yang berkembang dalam masyarakat itu akan menciptakan kekhasan masing-masing yang gak akan dimiliki oleh kelompok masyarakat lainnya. Multikultural lebih terasa pada daerah perkotaan dibandingkan di daerah pedesaan. Hal itu terjadi karena di kota masyarakatnya lebih majemuk.

Kekhasan tersebut meliputi hampir seluruh aspek kehidupan. Seperti, tempat tinggal, makanan, pakaian, bahasa, adat istiadat, maupun mata pencaharian utama masyarakatnya. Dan perbedaan itu yang membuat Indonesia kekayaan budaya.

Manusia tercipta sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesama dan membutuhkan orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Sehingga manusia gak bisa hidup seorang sendiri. Namun terkadang, perbedaan yang ada justru menimbulkan konflik dalam interaksi antar individu yang akhirnya berakibat pada perpecahan. Seperti yang akhir-akhir ini sering terjadi dalam masyarakat Indonesia.

Sejak kecil saya gak asing dengan perbedaan. Saya berasal dari keluarga batak tulen. Kami tinggal di Lampung dan hidup berdampingan dengan penduduk asli setempat. Meski banyak perbedaan, namun kami tetap bisa hidup damai dan rukun. Bahkan ada salah satu tetangga yang sudah kami angap sebagai keluarga. Kami saling berkunjung ketika tiba hari besar keagamaan. Saya  begitu menikmati kebersamaan tersebut.

Begitu memasuki lingkungan sekolah, saya bertemu banyak teman dengan berbagai macam etnis, suku dan agama. Dari situ saya belajar arti pentingnya saling menghormati. Sebagai contoh, ketika Ramadhan tiba, saya gak makan maupun minum di dekat teman-teman yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Tak berbeda ketika saya merantau ke Salatiga untuk kuliah. Saya dihadapkan dengan teman-teman dan dosen dari berbagai pulau di Indonesia. Saat itu, saya belajar untuk menerima perbedaan. saya mempunyai sahabat dekat dari berbagai macam suku bangsa, diantaranya Solo, Toraja, Kalimantan, bahkan Papua. Setiap orang membawa ciri khasnya masing-masing. Hal yang paling menonjol adalah bahasa. Si Jawa yang terkenal lembut harus bisa menerima si Papua dan si Batak yang terbiasa bersuara keras. Jangan heran ketika ngobrol seperti orang yang sedang bertengkar. Hahahaha ^_^

Awalnya kami cukup sulit untuk saling memahami satu dengan yang lain. Namun seriring berjalannya waktu, kami pun berhasil menjadikan perbedaan tersebut sebagai sesuatu yang lumrah.  Bisa dibilang kami gak pernah bertengkar hanya karena perbedaan pendapat.

Saat memasuki dunia kerja, saya kembali dipertemukan dengan rekan kerja yang juga multikultural. Beberapa kali terjadi gesekan-gesekan kecil yang memicu pertengkaran. Namun masih dapat diselesaikan dengan kepala dingin.

Ada yang juga mengibaratkan perbedaan seperti kelompok paduan suara. Di mana jenis-jenis suara yang berbeda disatukan untuk menghasilkan nada-nada indah dan enak untuk dinikmati.

Jika dipahami dengan baik, Indonesia dengan kehidupan masyarakatnya yang multikultural justru memberi banyak manfaat (keuntungan). Yuk kita simak bersama!

FYI, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan penduduknya  yang heterogen dan memiliki keberagaman suku bangsa. Warisan kekayaan budaya ini menjadi identitas bangsa di mata internasional.

Keberanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia menciptakan rasa cinta tanah air. Saat kita memandang bahwa multikultural sebagai kekayaan bangsa. Maka dalam diri kita akan timbul keinginan untuk berusaha menjaga kekayaan tersebut dengan sungguh-sungguh. Atau dengan kata lain munculnya rasa nasionalisme.

Dengan ada masyarakat multikultural, tentu saja memunculkan keberanekaan bahasa. Dan perbedaan bahasa tersebut gak membuat bangsa Indonesia terpecah belah. Justru semakin menambah kekayaan perbendaharaan bahasa. Dan menjadikannya sebagai alat pemersatu bangsa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda.

Deretan ribuan pulau yang membentang dari Sabang hingga Marauke menjadi keunikan tersendiri dan menjadikannya magnet dalam bidang pariwisata. Baik kebudayaan masyarakatnya maupun keindahan alamnya yang memanjakan mata. Peninggalan budaya yang diwariskan nenek moyang tiap-tiap suku bangsa yang berupa tari-tarian, bangunan, bahasa menjadikan daya tarik tak hanya bagi wisatawan dosmetik namun juga bagi wisatawan manca negara.

Jika semakin banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia maka akan meningkatkan devisa negara yang tentunya membantu peningkatan pendapatan kas negara. Sehingga dapat digunakan untuk membangun infrastruktur terutama di daerah-daerah tertinggal. Dengan demikian terjadi pemerataan dalam pembangunan.

Jadi intinya perbedaan itu indah. Mari kita jaga bersama Bhinneka Tunggal Ika.

1 komentar:

  1. Masih ada aja yaa orang2 yg ga bisa nerima perbedaan :( .. Sdih liatnya.. Aku aja bakal ngerasa bosen kalo sampe hrs berada di lingkungan sama, dgn orang2 yg satu pikiran, satu suku, satu bahasa, 1 agama... Ihhhh, mikirnya aja ga tahan mba. Hidup bakal kurang menantang, kurang berwarnA

    BalasHapus

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)