27 Feb 2016

Ceritaku Bersama ODOP




Suka menulis dan ingin menerbitkan buku? Banyak orang yang berpendapat bahwa menulis itu gampang. Ada benarnya juga, sih. Memang siapa saja bisa menulis. Tetapi kalau ngga ada pembaca? Percuma. Trus gimana caranya supaya tulisan kita diminati pembaca? Syaratnya hanya satu. BERLATIH. Kapan? Ya, setiap hari dong. Seperti yang saya lakukan beberapa waktu ini *pamer nih*. Saya bersyukur bisa tergabung dalam satu gerakan berisi teman-teman yang memiliki ketertarikan dalam menulis. Gerakan tersebut bernama One Day One Post (disingkat : ODOP). Penggagasnya yaitu, bang Syaiful Hadi. Nama bekennya bang Syaiha. Siapa sih bang Syaiha itu? Hayo, penasaran ya? Silakan klik di SINI untuk tahu lebih banyak sosok penggagas gerakan One Day One Post.
Apa itu ODOP?

ODOP adalah suatu gerakan yang bertujuan membiasakan untuk menulis setiap hari. ODOP bersifat fleksibel. Siapa saja bisa bergabung. Syaratnya ngga ribet. Cukup memiliki kemauan kuat untuk menulis. Dalam gerakan ini, setiap anggota bebas menuangkan tulisan di blog minimal 6 kalimat. Lupakan teori. Lupakan kualitas. Bebaskan imajinasi. Dengan menulis setiap hari, maka secara ngga langsung kualitas tulisan akan mengalami perbaikan.

Kenapa bergabung di ODOP?

Jika ingin ahli dalam bidang tertentu. Ada baiknya kita berteman dengan orang-orang yang memiliki kesamaan. Saya suka menulis. ODOP adalah wadah yang tepat untuk saya dan teman-teman saling menyemangati dan berbagi ilmu.

Dengan bergabung di ODOP, saya diajak untuk konsisten menulis. Memang ngga ada aturan baku dan mengikat. Tetapi pada akhirnya terbentuk budaya malu jika mangkir menulis. Setiap anggota ODOP diberi kebebasan seluasnya untuk menuliskan ide-ide yang menumpuk di kepala. Sehingga saya dan teman-teman ngga merasa menulis setiap hari sebagai paksaan. Kami melakukannya dengan senang hati.

Apa sih manfaat gabung di ODOP?

Ini pengalaman saya seputar manfaat gabung dalam gerakan ODOP. 

       1. Memperluas pertemanan
Saya mendapat teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia. Kalimantan, Batam, Medan, Palembang, Riau, Jabodetabek. Bahkan ada juga yang berasal dari negeri jiran, Malaysia. Tentu membawa dampak positif. Lalu lintas blog menjadi ramai. Saat ini pengunjung blog saya semakin banyak. Padahal sebelumnya, saya hanya memiliki 3 pembaca setia. Kakak, adik dan seorang sahabat. Tak lebih. Sekarang jadi lebih terkenal di dunia maya. Berasa artis. Ehm. *malu-malu meong*.

       2.  Belajar gratis
GRATIS? Iya. Banyak ilmu mengenai kepenulisan yang saya peroleh. Setiap anggota bebas untuk bertanya apa saja tentang seluk beluk menulis. Dan itu semua GRATIS. Keren, kan? Padahal di zaman sekarang, apa-apa serba bayar. Bayangkan. Mau buang air kecil di toilet umum saja, kita harus mengeluarkan selembar uang 2 ribu. Sedangkan di ODOP, ngga dipungut biaya apapun.

        3. Kemampuan menulis terasah
Sebagai seorang leader yang kreatif, bang Syaiha selalu punya ide menarik untuk meningkatkan kemampuan menulis saya dan teman-teman. Kami diberi tantangan yang berbeda setiap minggunya. Tantangan tersebut tentu saja memicu adrenalin saya untuk menulis hal-hal baru. Tulisannya yang saya hasilkan perlahan mulai mengalir . Sebelumnya masih sangat monoton dan kaku. Ngga enak dibaca.  

Masih malas menulis? Buang deh jauh-jauh impian untuk menerbitkan buku. Bagaimana mau menulis buku yang terdiri dari ratusan kalimat. Sedangkan menulis 6 kalimat saja malas. Oiya, menulis bisa merupakan sarana untuk mendokumentasikan sisi-sisi kehidupan kita. Otak memiliki keterbatasann mengingat kejadian-kejadian yang telah lampau. Lewat tulisan yang kita tuangkan setiap hari. Anak cucu kita mendapatkan warisan kenangan masa muda ayah, ibu, kakek atau nenek mereka. Kenangan tersebut menjadi harta karun bagi keturunan kita kelak. Yuk, mulai sekarang lebih semangat lagi menulis!


Demikian ceritaku bersama ODOP. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah membaca.


Yippee!!!
rOMa Pakpahan

5 komentar:

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)