19 Okt 2023

Mampukah Kita Bergerak Bersama Untuk Menjaga Alam?

Kita semua ngerasain kalau belakangan ini cuaca di Indonesia lagi ekstrim. Terjadinya perubahan iklim secara nyata sudah lama kita rasakan. Menurut data BMKG, tahun 2016 merupakan tahun terpanas di Indonesia dengan peningkatan suhu sebanyak 0,8 derajat Celcius dibandingkan periode klimatologi tahun 1981-2020. Anomali suhu udara ini menyebabkan berbagai bencana di tanah air.  

Sudah terlalu lama gak kunjung turun hujan di daerah tempat tinggalku. Aku sampai lupa kapan terakhir merasakan bagaimana rasanya suasana hujan. Rindu dengan aroma tanah yang basah terkena guyuran air hujan. Gak hanya itu saja, kekeringan mulai terjadi dimana-mana. Gak sedikit orang mengeluhkan kekurangan air bersih. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, ada yang harus membeli. Dulu aku hanya menonton di televisi, saat musim kemarau di beberapa daerah orang-orang rela mengantri bahkan membeli untuk mendapatkan air bersih. Dan beberapa waktu terakhir ini, aku menyaksikannya secara langsung. Bersyukur banget sih di kontrakanku, airnya masih lancar. Gak terbayangkan gimana kita bisa bertahan hidup tanpa air. Gak hanya untuk keperluan sehari-sehari seperti mandi, masak, mencuci, terutama untuk minum.   Yups, tubuh manusia sebagian besar berisi air, sekitar 60% berat tubuh orang dewasa terdiri air. Sehingga asupan air sangat dibutuhkan tubuh kita. Menurut penelitian, manusia hanya mampu bertahan hidup selama 3 hari tanpa minum. Makanya ketersedian air bersih di bumi harus tetap dijaga agar manusia dan makhluk hidup lainnya tidak punah. Kekeringan yang terjadi akhir-akhir ini, merupakan dampak adanya perubahan iklim.

Tak hanya itu, perubahan iklim juga berdampak pada menurunnya kualitas udara. Oiya adakah diantara kalian yang sudah pernah nonton drama Korea, Black Knight yang mengisahkan keadaan bumi di tahun 2071 yang penuh dengan polusi udara. Sehingga manusia harus memakai masker respirator untuk bernapas. Hm, untuk bernapas normal saja, mereka harus membeli oksigen. Miris banget ya! Coba saja bayangkan bagaiman rasanya tinggal di daerah yang sangat gersang, berdebu dan minim oksigen. Jangan sampai deh apa yang dikisahkan dalam drama tersebut sungguh-sungguh terjadi.

Bencana yang akhir-akhir ini terjadi, tentu tak hanya berdampak pada terhadap lingkungan semata. Ternyata berpengaruh pula pada kesejahteraan manusia. Kekeringan menyebabkan berkurangnya sumber air, lahan pertanian pun banyak yang tak mendapatkan pasokan air yang berakibat menurunnya hasil produksi bahkan hingga gagal panen. Tak hanya pendapatan para petani yang menurun drastis bahkan terjadinya kelangkaan bahan pangan.

 

Langkah Nyata untuk Mengatasi Perubahan Iklim


Mengurangi Sampah

Sampai saat ini, masalah sampah masih menjadi PR besar bagi kita. Sampah menjadi masalah utama yang menyebabkan perubahan iklim yang menjadi penyumbang gas emisi gas rumah kaca. Menurut data dari Katadata, pada tahun 2022 timbunan sampah terbanyak di Indonesia adalah kategori sisa makan dan sampah plastik. Sampah sisa makana bukan hanya saat kita makan saja. Melainkan sejak proses pengolahan hingga distribusi. Makanan dibuang karena rusak, proses seleksi sebelum dijual, dan saat kita memasaknya. Bagaimana cara menguranginya? Berbelanja secara lebih bijak, misalnya membuat daftar belanja sebelum pergi ke pasar. Sehingga tidak membeli secara impulsif. Selain itu mengambil makanan secukupnya saja, agar makanan tidak terbuang.

 

Kurangi Membeli Barang Murah dengan Kualitas Rendah

Fast fashion populer di kalangan pecinta fesyen karena bisa mendapatkan pakaian dengan harga murah dan mengikuti model yang sedang tren. Hal ini membuat seseorang menjadi impulsi dan konsumtif. Padahal tanpa disadari, barang-barang yang dibeli tersebut memiliki kualitas rendah yang tentunya cepat rusak. Hanya beberapa kali dipakai dan berakhir di tong sampah. Ya, maklum saja harganya murah meriah. Sebagai konsumsen yang bijak, kita sebaiknya membeli barang sesuai kebutuhan dan memiliki kualitas jangka panjang.

     

Bijak menggunakan Energi

Salah satu upaya sederhana yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menghemat energi. Mengingat sumber energi listrik Indonesia masih menggunakan batu bara yang termasuk sumber daya alam yang tidak daapt diperbaharui. Dengan demikian kita harus bijak dalam menggunakannya. Apa saaj yang bisa kita lakukan?

  • Menggunakan lampu hemat energi
  • Menggunakan listrik sesuai kebutuhan
  • Mencabut barang elektronik yang tidak dipakai
  • Menggunakan air seperlunya
  • Menggunakan transportasi umum
  • Memasak seperlunya

 

 

 

     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

    

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)