6 Agu 2017

Pengalaman Menginap Di Rumah Sakit

Omaigat! Udah lama juga saya gak ngurusin blog ini. Kosong melompong pong.

*kibas-kibas debu*

Dua minggu ini, saya memang fokus ngerawat Mamak yang lagi sakit. Jadi kegiatan tulis menulis dihentikan sementara.

Sempat seminggu nginep di rumah sakit nungguin Mamak yang dirawat inap. Ada yang pernah ngalamin apa yang saya alami? Etapi jangan sampe deh. Semoga kita dan keluarga selalu diberikan kesehatan.

Pada kenyataannya, ketika sakit datang menghampiri, tak seorang pun bisa menghindari. Selain itu, sakit pun bisa datang kapan saja. Seperti yang dialami Mamak beberapa waktu lalu. Saya dan Bapak pun harus menginap di rumah sakit menunggui Mamak. 


Tentu saya gak boleh ikutan jatuh sakit. Fisik saya harus tetap kuat. Saya mau berbagi cerita beberapa hal yang harus disiapkan saat kita berada di rumah sakit. Simak, ya!

Alas tidur. Karena gak semua rumah sakit menyediakan fasilitas tempat tidur bagi keluarga pasien. Hanya untuk ruang rawat untuk kelas tertentu saja. Kebetulan Mamak dirawat di ruang rawat VIP sehingga terdapat fasilitas sofa bed. Berhubung Bapak juga ikut menginap di rumah sakit, saya pun memilih untuk tidur di karpet yang sengaja dibawa dari rumah. Jika memungkinkan bawa bantal dan selimut juga. 

Perlengkapan makan (sendok dan gelas). Sama seperti poin sebelumnya, gak semua rumah sakit menyediakan fasilitas perlengkapan makan bagi keluarga yang menunggui pasien. Karena terburu-buru, saya gak terpikir sama sekali untuk membawa gelas dan sendok. Alhasil saya harus membeli. Dan beruntungnya rumah sakit tempat Mamak dirawat, tepat bersebelahan mini market. Sehingga saya gak harus jauh-jauh mencarinya. Saya membeli nasi bungkus jadi gak perlu piring. Tapi kalau kalian merasa lebih nyaman makan dengan menggunakan piring, jangan lupa sediakan juga piring. 

Perlengkapan mandi. Saya bukan menginap di hotel yang tersedia perlengkapan mandi seperti handuk, sabun mandi, shampo, sikat gigi, dan pasta gigi. Dan lagi-lagi saya sangat terbantu dengan adanya mini market yang terdapat di sebelah rumah sakit. Ampun deh, saya lupa membawa sabun mandi.

Pakaian ganti. Berhubung rumah sakitnya berada di kota yang berbeda dengan tempat tinggal saya. Saya tinggal di Liwa yang harus ditempuh kurang lebih 7 jam perjalanan menuju Bandar Lampung, lokasi rumah sakit tempat Mamak dirawat. Hal itu mengharuskan saya untuk membawa pakaian ganti dalam jumlah yang cukup. Ketika itu, saya hanya menyiapkan pakaian ganti untuk 4 hari saja. Ternyata Mamak dirawat selama seminggu. Untuk mencuci pakaian, saya ke rumah paman yang juga berada di Bandar Lampung. Sebenarnya ada laundry di dekat rumah sakit, tapi kok sayang. *lirik dompet* ^^


Buku bacaan. Berada di rumah sakit selama seminggu membuat saya merasa bosan. Memang terdapat televisi di dalam ruang rawat  Mamak. Saya bukan tipe orang yang betah berlama-lama di depan tipi. Dan saya sudah mengantisipasi sejak awal. Sebelum berangkat, saya tak lupa memasukkan beberapa novel untuk membantu menghilangkan rasa bosan.


Vitamin C. Kurang istirahat tentu membuat seseorang rentan sakit. Oleh karena itu, saya tak ketinggalan menyiapkan vitamin C untuk saya konsumsi agar tubuh tetap fit. Iyup. Badan saya harus tetap setrong meski tidurnya gak nyenyak. Saya beberapa kali dibangunkan Mamak karena ingin minum, buang air kecil. Atau tetiba Mamak merasakan sakit di perutnya. Saya pun harus standby sampai Mamak akhirnya bisa tertidur setelah perawat memberikan obat penahan rasa nyeri.


Oke.

Itu beberapa poin yang bisa saya share sehubungan dengan persiapan ketika harus menginap di rumah sakit menunggui keluarga yang sakit.

Semoga bermanfaat!


Oiya, mungkin ada diantara kalian yang ingin menambahkan. Jangan ragu-ragu untuk menuliskan di kolom komentar ya.






Salam,
~RP~  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)