2 Mar 2016

Menulis dengan Hati


Tulisan dan makanan. Keduanya mempunyai persamaan, lho. Ada yang tahu ngga? Iya. Keduanya sama-sama sesuatu yang begitu saya sukai. Hahahaha. Asal jawab nih. Penasaran apa persamaannya? Keduanya sama-sama dibuat harus menggunakan hati agar mendapatkan hasil yang enak untuk dinikmati. Bandingkan jika teman-teman di rumah memasak dengan keterpaksaan dan memasak dengan suasana hati riang. Pasti hasilnya berbeda. Makanan yang dimasak dengan suasana hati riang akan terasa lebih nendang. Pecah di mulut. Begitu juga dengan tulisan. Sebuah tulisan akan enak dibaca jika ditulis dengan hati. Ngga percaya? Buktikan sendiri.

Selain dengan hati. Lalu apa lagi yang harus kita lakukan agar bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang enak dibaca?

       1. Tulis topik yang disukai
Saat menulis, mulailah dengan topik yang kita sukai. Akan terasa lebih mudah. Karena kita telah menguasai topik tersebut. Banyak hal yang bisa kita tuangkan dalam tulisan. Misalnya kita tidak menyukai topik tentang sepak bola. Tetapi kita diharuskan untuk menulis topik tersebut. Jangan heran jika hasil tulisan tidak enak untuk dibaca. Pemilihan bahasa terasa kaku sebab kita tidak terbiasa dengan hal-hal yang berhubungan menyangkut dunia sepak bola. Khususnya bagi para pemula, disarankan untuk mulai menulis apa yang teman-teman sukai. Bisa keluarga, sahabat, makanan kesukaan, tempat-tempat wisata. Ayo mulai tulis apapun yang teman-teman sukai, ya.

         2. Luangkan waktu untuk menulis
Mungkin ada diantara kita yang super duper sibuk. Waktu 24 jam sehari terasa masih kurang. Sehingga tidak memiliki waktu untuk menulis. Boro-boro mau menulis, bermain dengan anak saja ngga ada waktu. Mungkin begitu keluhan teman-teman yang sudah berkeluarga. Wow. Padahal banyak orang-orang sukses di luar sana yang kegiatannya sangat padat. Namun masih dapat meluangkan waktunya untuk menulis, lho. Beberapa motivator sukses yang saya ketahui, di sela-sela padatnya kegiatan mereka memberikan seminar maupun training. Mereka tetap bisa menghasilkan karya berupa buku-buku yang menginspirasi. Mereka berbagi melalui buku. Bagaimana dengan kita? Apakah kegiatan kita lebih padat dari mereka? Jadi luangkan waktu untuk menulis, bukan menulis menunggu adanya waktu luang.

         3. Perbanyak teman yang memiliki kesamaan tujuan
Sesuatu yang dikerjakan bersama tentu akan terasa lebih ringan. Begitu juga dengan belajar menulis. Jika berjuang sendiri akan terasa berat. Sebaiknya kita mencari teman yang memiliki kesamaan tujuan. Ada kalanya semangat kita menurun. Nah, jika kita memiliki teman seperjuangan maka ada yang akan membangkitkan kembali semangat. Sehingga kita tidak benar-benar jatuh.

         4. Rajin blogwalking
Dengan rajin melakukan blogwalking, ada beberapa manfaat yang kita peroleh. Salah satunya memperkaya kosa kata. Biasanya saat blogwalking dan menemukan kosa kata menarik, saya akan segera mencatatnya. Hal itu berguna untuk memperindah tulisan. Seperti kue, akan lebih menarik jika diberi topping (hiasan). Menantang kita untuk segera melahap kue tersebut. Demikian juga dengan tulisan. Jika isinya menarik, maka pembaca akan penasaran dan tidak akan berhenti sebelum selesai membaca.

         5. Cari mentor
Untuk mendapatkan tulisan menarik, membutuhkan proses cukup panjang. Tidak bisa tiba-tiba kita menjadi seorang penulis handal. Untuk itu diperlukan mentor. Mentor siap selalu membimbing dan membantu saat kita merasa “buntu”. Jangan pernah gengsi untuk belajar kepada yang lebih tahu. Semakin banyak belajar, maka semakin dekat kesempatan untuk  mencapai impian menjadi seorang penulis handal.

Bagaimana pendapat teman-teman? Semoga bermanfaat untuk membuat kehidupan menulis teman-teman semakin menyenangkan ^_^


Yippee!!!
rOMa Pakpahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)