14 Jan 2016

5 Hewan Menginspirasi versi Toples Aksara

Menurut sumber yang pernah saya baca, secara psikologi dengan memiliki hewan sejak dini sangat baik dalam perkembangan anak. Salah duanya (karena memang ngga hanya satu. Boleh kan? Hihihihi), anak belajar tentang kasih sayang dan tanggung jawab. Anak diajarkan untuk meyayangi hewan peliharaannya tersebut dengan tidak menyakitinya. Selain itu, anak belajar bertanggungjawab dalam pemeliharaan seperti memberi makan tepat waktu.

Sejak kecil, saya telah mempunyai hewan peliharaan. Hewan peliharaan yang saya pilih yaitu, anjing. Berbeda dengan ayah saya. Ayah hobi memelihara unggas yaitu ayam dan burung. Bahkan berkat hobi memelihara ayam, beliau mampu memperoleh pundi-pundi rupiah. Bisa jadi contoh nih. Pekerjaan yang berawal dari hobi memang sungguh menyenangkan. Kita tidak merasa terbebani saat mengerjakannya. Setuju teman-teman?? Eits, tunggu dulu. Tetapi bukan topik itu yang akan dibahas kali ini. Duh, jangan kecewa gitu dong *pasang muka memohon. Next time akan kita bahas deh. Kali ini, saya punya topik yang ngga kalah menarik, lo.

Kembali ke topik tentang hewan, ya. Tahukah teman-teman ada beberapa hewan yang perilakunya menginspirasi. Kita bisa memetik hikmah dari masing-masing hewan tersebut. Berikut 5 hewan mengispirasi versi Toples Aksara. Ini bukan On The Spot, lo. Hihihihi.

1    1. Anjing
Salah satu hewan mamalia berbulu lebat ini merupakan hewan yang paling saya sukai. Hewan ini merupakan salah satu jenis hewan yang pandai dan daya penciumannya sangat baik. Penciuman anjing 1000 kali lebih tajam daripada manusia. Hingga anjing pun didaulat menjadi bagian dalam membantu tugas kepolisian. Ya, sebagai anggota tim pelacak. Selain itu, anjing memiliki rasa persahabatan yang tinggi. Di beberapa negara, anjing dijadikan sebagai hewan yang membantu kaum tuna netra. Bahkan kisah persahabatan dan kesetiaan hewan ini pernah diangkat menjadi sebuah film yang berjudul Hachiko. Kereen ya. Hewan saja bisa bersahabat. Jangan mau kalah dong. Yuk, kita jalin persahabatan seluas mungkin agar tercipta perdamaian di dunia ini. Jika ingin merubah sesuatu. Mulailah dari lingkup kecil, yaitu diri kita terlebih dahulu.  


2    2. Kecoa
Mendengar nama hewan yang satu ini, bisa membuat kita merasa jijik dan bergidik. Khususnya kaum perempuan. Hewan ini memang identik dengan tempat kotor dan lembap. Dibalik deretan kekurangan yang dimiliki, namun tetap ada hal istimewa, lo. Kecoa memiliki kemampuan bertahan hidup yang sangat baik. Bayangkan, walaupun kepalanya lepas. Seekor kecoa masih mampu, bertahan hidup 9 hari sampai dengan 1 bulan di tempat lembap. Fantastik, ya. Dari kecoa saya mendapat pelajaran berharga. Saat kita merasa tidak berguna dan banyak kekurangan, tetapi masih ada kok kelebihan dalam diri kita. Jadi ngga perlu minder. Coba gali lebih dalam potensi-potensi yang ada diri kita. Mungkin saja hal itu yang akan membawa kita pada kesuksesan. So, jangan hanya mengasihani diri. Take action. Life must go on!!!

3    3. Semut
Hewan ini walaupun badannya kecil namun memiliki kemampuan untuk mengangkat beban lebih besar dari berat tubuh. Bayangkan  teman-teman, semut bisa mengangkat beban 20 kali berat tubuhnya. WOW! Oya, semut mengangkat bawaannya tersebut dengan mulut, lo. Hebat ya. Dari semut, saya belajar bahwa betapa pun beratnya beban kehidupan (dibaca: masalah), bukan karena mengangkat karung beras. Hihihihihi… kita tetap harus kuat. Karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Hanya bagaimana kita menyikapinya saja.
Selain itu, semut sangat suka bergotong royong. Semut mengingatkan kepada kita budaya gotong royong. Budaya luhur yang perlahan mulai pudar. Padahal sejak dahulu, nenek moyang kita suka hidup bergotong royong. Misalnya pada saat membangun rumah, membuat jembatan, panen raya. Dengan bergotong royong, maka pekerjaan pun akan terasa ringan dan dapat diselesaika dengan lebih cepat.

      4. Ikan Salmon
Ikan salmon memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan rasanya yang lezat menjadikannya sangat digemari. Ikan salmon dijadikan berbagai olahan, khususnya untuk makanan bayi. Kisah hidup ikan salmon sungguh menarik. Ikan salmon mempunyai keunikan, yaitu hidup di lautan lepas namun saat akan bertelur akan berenang menuju perairan tawar (dibaca: sungai). Beberapa waktu setelah membuahi telur-telurnya, ikan salmon dewasa akan mati. Sehingga sejak bayi, ikan salmon harus bisa hidup mandiri (dibaca: yatim piatu. Hiiks). Perjuangan ikan salmon kecil segera dimulai. Jika ingin bisa sampai di lautan luas, ikan salmon harus menghadapi berbagai macam tantangan alam maupun para predator. Namun jika tiba waktunya untuk bereproduksi, ikan salmon dewasa harus kembali berjuang lagi menuju perairan tawar. Nah, itu salah satu keunikan ikan salmon. Ia akan kembali ke tempat dimana dilahirkan. Di tempat itulah, ikan salmon bertelur. Patut kita contoh perjuangan hidup ikan salmon. Gigih menghadapi setiap tantangan. Padahal sejak kecil harus berjuang sendirian. Tanpa didampingi induk. Dan satu lagi, pembelajaran yang dapat kita petik. Ikan salmon tidak pernah lupa dengan kampung halaman. Walaupun telah mengembara ke lautan luas tetap kembali juga ke tempat asalnya. Luar biasa!
             
       5. Rajawali
Jenis unggas satu ini, memiliki kemampuan terbang dan penglihatan terbaik. Rajawali dapat hidup mencapai usia 70 tahun. Tapi untuk mencapai usia tersebut, rajawali harus menghadapi pilihan yang sulit. Apakah ia ingin hidup sampai usia 70 tahun, atau hanya cukup sampai usia 40 tahun saja.
Mengapa demikian? Karena di usia 40 tahun, rajawali harus menjalani tranformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Di usia tersebut, paruhnya sudah bengkok dan panjang hingga mengenai lehernya. Hal itu, membuat kesulitan makan. Cakarnya pun sudah tidak tajam lagi. Bulu-bulu di tubuhnya semakin lebat. Membuat rajawali kesulitan untuk terbang tinggi.
Jika rajawali memutuskan untuk melanjutkan hidup hingga 70 tahun. Maka ia harus menjalani proses kehidupan yang menyakitkan. Ia akan membuat sarang yang baru. Lalu ia mematuk-matuk paruhnya ke bebatuan hingga paruhnya lepas. Kemudian ia harus menunggu hingga muncul paruh baru. Setelah itu, ia akan mencabuti carkarnya sampai lepas semua. Ia pun harus menunggu tumbuh cakar baru. Cakar itu nantinya digunakan untuk mencabuti bulu-bulunya hingga lepas semua. Kemudian ia harus menunggu sampai tumbuh kembali bulu-bulu baru. Seperti itu lah transformasi tubuh yang menyakitkan yang dialami rajawali selama kurang lebih setengah tahun. Jika berhasil ia menjalaninya, maka rajawali tersebut siap untuk menjalani hidup baru hingga usia 70 tahun. Dalam kesendiriannya itu, ia harus berjuang melawan kesakitan untuk hidup lebih baik. Bagaimana dengan kita? Mari kita renungkan masing-masing. Persiapkan diri untuk menjalani transformasi hidup. Walaupun menyakitkan, semangat harus terus berkobar. Yihaaa!!!   

Kalau ada diantara teman-teman ingin menambahkan, boleh. Monggo, dituliskan pada kolom komentar. Terima kasih untuk kunjungannya.



#OneDayOnePost
#HariKeempat
#ToplesAksara


Yippee!!!
rOMa Pakpahan

1 komentar:

  1. Asli inspiratif banget
    Aku paling suka yang bagian kecoa
    Terharu baca yang salmon. Hiks
    Oh iya, aku mampirnya dari twitter @blogodop lo... *promosi dikit* hehehe...

    BalasHapus

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)