22 Nov 2022

Hidupkan UMKM Kuliner Yogyakarta Lewat YukTukoni

Pandemi membawa dampak besar hampir di semua sektor, termasuk di bidang UMKM. Adanya pandemi membuat para pelaku UMKM teriak. Tak sedikit UMKM yang kembang kempis untuk tetap bertahan hidup. Bahkan banyak diantaranya yang harus gulung tikar karena tidak mampu bertahan dari berat terpaan pandemi. Namun menyerah dengan keadaan tentunya bukan jalan keluar. Harus tetap semangat untuk bangkit dan terus berusaha meski banyak rintangan yang menghadang. Khususnya para pelaku usaha kuliner.

Sebagian besar pelaku kuliner mengandalkan sektor pariswisata. Sedangkan karena adanya pandemi, aktivitas serba dibatasi. Akibatnya tempat-tempat wisata sepi pengunjung. Tentu sangat berdampak pada usaha kuliner yang berada di sekitar tempat-tempat wisata.   

Padahal UMKM sangat berkontribusi besar bagi perekonomian nasional. Apalagi pelaku usaha di tanah air didominasi UMKM, yang jumlahnya mancapai 64 juta. Selain itu, UMKM menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja.

Seperti yang kita ketahui bersama, Yogyakarta dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat diminati para wisatawan domestik bahkan mancanegara. Hal itu tentunya berpengaruh besar pada sektor kuliner baik makanan dan minuman. Sektor kuliner berkembang pesat seiring dengan ramainya wisatawan yang berkunjung. Namun sedihnya, pandemi membuat sektor wisata Yogyakarta menjadi lesu. UMKM di Yogyakarta pun semakin terpuruk. Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Revo Suladasha tergerak untuk membantu para pelaku UMKM di bidang kuliner di daerah tempat tinggalnya, Yogyakarta.

Revo Suladasha, inisiator YukTukoni (foto: kumparan.com)

Revo Suladasha memutar otak mencari cara untuk menolong para pelaku UMKM agar tetap bertahan di tengah terpaan badai pandemi. Revo memunculkan ide membuat gerakan menjual produk local dalam satu akun instagram dan website dalam konsep frozen. Revo menamakan projectnya ini YukTukoni.

Melalui gerakan ini, diharapkan UMKM di Yogyakarta tetap bisa bertahan. Ya meski para pelaku UMKM tak dapat berjualan secara langsung di outlet masing-masing. Setidaknya mereak tetap bisa memasarkan produknya secara online melalui akun Instagram @Yuktukoni ataupun website tukoni.id.

 

Kebanjiran order adalah tantangan

Gayung bersambut, ternyata gerakan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Terutama para pecinta makanan brand lokal yang sudah mempunyai nama besar di wilayah Yogyakarta. Kuliner khas Yogyakarta yang juga legendaris.  Sebut saja, mie ayam Bu Tumini dan Mangut Lele Mbah Marto, Sate Samirono.  Gerakan yang diinisiasi Revo ini menjawab kerinduan para pecinta kuliner. Mereka tetap dapat menikmati makanan kesukaan mereka tanpa dihantui perasaan ketakutan karena pengemasan dilakukan secara aman dan higienis.

Tak disangka orderan justru membludak. Pada bulan Agustus 2020, terjadi lonjakan orderan yang membuat para produsen membuat sistem pre order. Saking banyak orderan yang masuk, bahkan ada beberapa pelaku usaha yang angkat tangan.

Revo sadar bahwa tugasnya tidak membantu membuat platform, mengemas dan memasarkan produk. Revo mengajak para pelaku kuliner yang menjadi bagian dari YukTukoni harus siap bangkit dari zona nyaman dan tidak mudah patah arang. Karena setiap masalah pasti ada solusinya. Tinggal bagaimana cara kita untuk mengatasinya.

 

Membuka kesempatan untuk bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan

Revo berhasil meyakinkan para pelaku kuliner yang terdaftar di platform YukTukoni agar berani untuk keluar dari zona nyaman. Usaha yang dilakukan Revo tak sia-sia. Penjualan YukTukoni melebar keluar kota. Selama ini hanya melayani konsumen dari wilayah Yogyakarta saja, kini sudah sampai ke Bandung, Jakarta hingga Bali. Tak hanya membantu para pelaku UMKM untuk tetap bertahan. Lebih dari itu, YukTukoni membuka lapangan pekerjaan. Akhirnya melalui gerakan ini, banyak orang-orang yang semula kehilangan pekerjaan bisa kembali bekerja. YukTukoni berhasil memberikan solusi sehingga saat ini para pelaku UMKM dapat bernafas lega kembali. Mereka dapat bangkit dari keterpurukan. Menurut Revo, krisis ini dapat dilewati bersama dengan cara bergotong royong.

Tukoni membuka lapangan pekerjaan baru (Foto: Kumparan.com)


 Raih Penghargaan Lewat YukTukoni

Idenya memang terbilang sederhana namun cemerlang, mengemas ulang kuliner-kuliner khas Yogyakarta dengan kemasan versi beku yang dapat bertahan cukup lama. Sehingga bisa nikmati konsumen hingga luar kota.

Awalnya hanya 10 UMKM saja tergabung dalam platform YukTukoni. Kini ada sekitar 150 UMKM telah berhasil dirangkul dengan lebih dari dua ratus ragam produk kuliner yang ditawarkan.

Perjuangan Revo untuk membantu para pelaku UMKM ternyata mendapat apresiasi dari Anugerah SATU Indonesia Awards 2020 kategori khusus ‘Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid 19’. Revo sangat bersyukur, penghargaan ini membuatnya semakin semangat untuk menebar kebaikan.

Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia merupakan langkah nyata dari Grup Astra yang berperan aktif dalam memberikan kntribusi nyata guna meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karyanya dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Semoga semangat Revo ini menginspirasi kita para generasi muda untuk terus berkarya dengan berpikir out of the box. Mari bangkit bersama untuk Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)